Rabu, 25 April 2012

CLARASta





clarasta adalah reggae band baru dari kota ajibarang yang di dirikan pada 2 januari 2012 lalu, berawal dari sekumpulan anak muda yang sering nongkrong di sungai datar, ajibarang. mereka memutuskan untuk membuat grup band dan mereka memilih genre reggae sebagai aliran band mereka.
clarasta is ajibarang reggae vibration.
band ini beranggotakan; azwad (gitar 1)
achmad (bass)
apink (voc 2)
bryan (voc 1)
wawan ( gitar 2)
fais (drum)
piko (djimbe).
semoga dengan datangnya band-band reggae baru semakin damai negeri ini dengan alunan musik reggae yang mereka persembahkan.

Senin, 23 April 2012

WEDANG BENING REGGAE





Wedang bening reggae adalah band reggae baru yang berasal dari Ajibarang, Jawa tengah.
sebelumnya nama dari band ini yaitu "BELULUK UYE" namun beluluk uye vacum cukup lama di karenakan masalah beberapa personil yang keluar untuk fokus dalam pekerjaan dan pendidikanya.
Namun pada 8 Maret 2012 band ini kembali dengan personil baru dan nama baru yaitu "WEDANG BENING REGGAE".
Nama "wedang bening" yang berarti "air putih", nama ini kami gunakan dan berharap lagu-lagu band kami bisa menyegarkan fikiran para pendengarnya seperti namanya "air putih" yang memberi kesegaran pada tubuh kita.
;-)
Band ini kini dengan formasi baru yaitu;
Budi(rythm+vocal 1), Andy(lead guitar+vocal 2), Fakhri(bassist), Ajis(djembe), Adit(drum), Gembel,Opang(perkusi).
Sebenarnya band ini masih membutuhkan personil lagi untuk mengisi keyboard yang masih kosong., apabila diantara kawan-kawan yang mau jadi keeyboardis kami bisa hub.087719638122.
Kami berharap dengan nama baru band ini bisa sukses dan lagu-lagu kami dapat mudah di terima oleh masyarakat.
Amiin..

Minggu, 22 April 2012

Marapu Terbentuk dengan Cara Sederhana




Musik
... reggae memang
telah dinikmati di
berbagai belahan
dunia. Barbagai
bangsa kini
keranjingan jenis
musik yang memiliki
karakteristik segar,
ceria, dan terutama
spirit tentang
kebebasan.
Musik yang awalnya
dipulerkan di
Jamaika ini juga
digandrungi di
Yogyakarta. Sejak
tahun 2000 lalu, di
Yogyakarta,
sekelompok anak
muda yang
mencintai musik ini
mendirikan band
yang mereka
namakan Marapu.
Nama Marapu
sendiri asalnya
merupakan nama
sebuah aliran
kepercayaan
masyarakat Sumba
(Nusa Tenggara
Timur). Secara
umumnya nama ini
berarti
`tersembunyi', dan
menjadi legenda.
Mereka mengaku
dengan
menggunakan nama
ini, kelak akan
menjadi legenda dan
dikenal banyak
orang.
Setelah beberapa
kali bongkar pasang
personil, kini mereka
beranggotakan
Yanto (vocal), D'iyan
(guitar), Benny
Ebenheizer (guitar),
Dondho (bass), Neloz
(keyboard), Iwan
(drum), dan Koebiz
( percussion).
Awalnya mereka
terbentuk dengan
cara yang
sederhana, mereka
adalah sekumpulan
mahasiswa
pendatang dari Nusa
Tenggara Timur, di
antaranya Sumba,
Flores, dan Timor.
Sehari-harinya
mereka punya
kebiasaan ngumpul
di kos-kosan dan
memainkan musik
reggae. Kemudian
mereka sering
tampil di event
kampus dan hingga
kini dikenal sebagai
band reggae yang
terkenal di
Yogyakarta.
"Musik reggae
memang dekat
sekali dengan kultur
kami yang berasal
dari timur
Indonesia," ujar
Yanto sang vokalis
ketika ditemui
Tribun Jogja
beberapa waktu
lalu.

Sumber: tribunjogja.com

Israel Vibration: Kisah 3 Orang Penderita Polio Yang Memainkan Musik Reggae


Israel Vibration
adalah trio reggae
dari Kingston,
Jamaica.
Beranggotakan
Lascelle “Wiss”
Bulgin, Albert “Apple
Gabriel” Craig, dan
Cecil “Skeleton”
Spence, yg ketiganya
sama-sama
menderita penyakit
polio.
Kalo di Brazil kita
tahu ada Tribo de
Jah yang
beranggotakan 4
orang buta dan satu
orang buta sebelah.
Lascelle “Wiss”
Bulgin, Albert “Apple
Gabriel” Craig, dan
Cecil “Skeleton”
Spence
dipertemukan di
Pusat Rehabilitasi
ketika masih anak-
anak. Setelah
berpisah cukup lama,
dan masing2 dr
mereka telah
menjadi pengikut
Rastafari, mereka
kemudian
mengadakan reuni
dan sepakat untuk
membentuk vokal
grup dgn nama Israel
Vibration.
Setelah merilis single
pertama “Why
Worry” di tahun
1977, Israel Vibration
kemudian merekam
3 album: “The Same
Song”,
“Unconquered
People”, dan “Why
You So Craven” yg
dibiayai oleh Twelve
Tribes of Israel,
sebuah kelompok
Rastafarian [sekte].
Di tahun 1981, Israel
Vibration sempat
vakum, mereka
bertiga hijrah ke
Amerika untuk
mendapatkan
pengobatan yg lebih
instensif dan
profesional.
Atas bujukan Gary
“Dr. Dread”
Himmelfarb, pendiri
RAS Records, pada
tahun 1988 Israel
Vibration kembali
masuk studio – Lion
and Fox Recording
Studios – untuk
merekam album
ke-4 “Strength of
my Life”. Album
ke-4 dari Israel
Vibration ini banyak
menuai pujian krn
dianggap sebagai
salah satu dari
sedikit musisi reggae
yg tetap konsiten
dgn genre roots
pasca-era keemasan
genre roots reggae
dan banyaknya
Dance Hall
movement pada
tahun itu.
Di tahun 1997, Albert
“Apple Gabriel”
Craig, menyatakan
keluar dr Israel
Vibration untuk
bersolo karir.
Personel yg tersisa
tinggalah Skelly dan
Wiss yg tetap setia
memainkan harmoni
roots reggae
bersama Israel
Vibration.


Komunitas Reggae TVRI

Komunitas Reggae
TVRI sebenarnya
adalah kumpulan
dari Komunitas
Reggae Indonesia
(KRI), Komunitas ini
terbentuk tanggal
... 28 April 2011.
Walaupun
komunitas ini
masih muda tetapi
mereka sudah
membuat bebrapa
acara dan
acaranya
merupakan acara
yang tidak biasa,
kadang mereka
mengundang
Steven Jam, Ras
Muhammad, Tony
Q Rastafara dan
lainnya.
Komunitas ini
terbentuk bermula
dari TVRI yg
menawarkan
untuk mengisi slot
yg masih kosong,
dan mereka telah
mendapat support
dari mas Tony,
Steven Jam, Equal
park, dan masih
banyak lagi.
Mereka berterima
kasih sekali
dengan TVRI telah
memberikan
tempat untuk
komunitas reggae
indonesia (KRI)
atau bisa di sebut
Komunitas Reggae
TVRI.
Komunitas ini
original komunitas
independent, tidak
untuk politik, tidak
untuk kampanye,
no Capialist, Selalu
menggerakan
komunitas reggae
indonesia dan
kususnya jakarta.
Apabila anda ingin
mencari informasi
tetang Komunitas
Reggae TVRI
langsung saja
contact di nomer
ini 08161695048 |
02170557366

Lirik Tony q - Ojo Lali

tony q - ojo lali

Ora iso karepe dewe
Kabeh ono aturanne
Yen pengen urip
karepe dewe
... Manggono ning alas
dewe…
Jajalo…
Raksano…
Uripe menungso
Becik be brayan tepo
sliro
Yen arep mulyo
sumeleh ke ati
Ora usah gumum
Karo gilape ndoyo
Ojo lali sopo kowe
Soko ngendi
anggonmu asale
Ojo lali kudu eling
Ojo dumeh yen ora
gelem keweleh

Rukun Reggae (RR)






Rukun Reggae (RR)
adalah band
reggae asal
Yogyakarta
... tepatnya di dareah
bantul yang
terbilang
sangatlah baru.
Band ini berdiri
tanggal 6 februari
2011. RR terbentuk
dari reunian
Fagasta dengan
Treez yang ingin
kembali bermain
musik setelah
lama vakum
karena studi dan
pekerjaan.
Nama “Rukun
Reggae” dipilih
karena mudah
diingat dan identik
dengan musik
reggae yang selalu
mengusung
semangat
perdamaian. RR
dibentuk dengan
misi untuk ikut
meramaikan
musik reggae dan
menjalin
persaudaraan
dengan banyak
manteman.
Bisa dilihat dari
namanya, RR
memainkan music
Roots Reggae.
Artis yang menjadi
inspirasi kami
adalah Bob Marley,
Alpha Blondy,
Tribal Seeds,
Rebelution, Tony Q,
dan Steven.
Dengan adanya
band ini semoga
membuat tambah
warna musik
reggae di blantika
Indonesia
Personil :
Fagasta (vokalis)
Tom-Tom (jimbe)
Gasruk (jimbe)
Wakatsu(gitaris)
Ippunk (bassis)
Treez (drummer)
Contact person :
085643913999
(Fagasta)

Melihat Sisi Lain dari Sang Legenda Reggae,Bob Marley






Selama 1975 dan 1976, wartawan foto terkenal Kim Gottlieb-Walker dan suaminya, Kepala Publisitas di Island Records Jeff Walker, mendokumentasikan apa yang sekarang secara luas diakui se...bagai zaman keemasan reggae. Kim mengambil foto ikon para seniman dan produser yang akan selanjutnya ternyata berhasil mendefinisikan sebuah era dan memikat generasi.
Untuk merayakan ulang tahun ke 30 kematian Bob Marley Mei ini, Proud Galeri telah bekerja dengan Kim Gottlieb-Walker membuat sebuah pameran potret jujur ??dan intim, termasuk menampilkan foto yang belum pernah terlihat dan dipublikasikan, dari salah satu momen paling menarik dalam sejarah musik baru-baru ini dengan kehangatan dan keakraban lahir dari rasa hormat antara seniman dan fotografer.
Selama karirnya yang panjang, Kim Gottllieb-Walker telah mendokumentasikan banyak tokoh budaya paling terkenal dan penting dari 5 dekade terakhir, dari Jimi Hendrix , Bob Marley hingga Clint Eastwood, Woody Allen dan John Carpenter.Kim melihat dirinya sebagai " kebalikan dari paparazzi ":
"Daripada 'mengambil' foto, proses adalah salah satu dari memberi.Subjek mempercayakan dirinya kepada saya dan sebagai imbalannya, saya menghormati privasi mereka dan kepekaan mereka dan melakukan yang terbaik untuk menangkap mereka di saat yang paling indah dan bertindak ekspresif dengan mereka-yang saling memberi. Di set, aku melihat diriku sebagai 'malaikat rekaman' yang ada di sana untuk mendokumentasikan apa yang terjadi untuk meberi generasi-sejarawan sisi lain dari seorang seniman-dan menangkap momen berharga untuk dilestarikan. "
Pameran Bob Marley dan The Golden Age of Reggae berlangsung dari 7 April - 15 Mei di Galeri Bangga, London. sementara buku fotografi Kim Gottllieb Bob Marley dan The Golden Age of Reggae juga sudah bisa didapatkan di toko buku. [ndis]

ASAPUYE





Berawal dari sebuah hobi bermain musik, 8 orang pemuda memutuskan untuk membentuk sebuah band sebagai penyaluran hobi mereka.Agung (Vokal ), Niesa ( vocal ) Beka (Drum), Yudha (Bass), Haryz(Gitar), Ucok ( Keyboard ) Isnan ( Gitar ) dan Uchi...l ( Percussi ) mereka membentuk sebuah band yang mereka namakan "ASAPUYE",
.
Perjalanan mereka pun banyak mengalami banyak perubahan di dalam tubuh Asap Uye, mulai dari awal sampai saat ini sering mengalami perubahan personil, dari pertama Asap Uye berdiri yaitu “ Agung ( Vocal ), Ucok ( Keyboard ), Tosa ( Gitar ), Ayang ( Gitar ), Sugeng( Bass ) dan Cahyo ( Percussi ), tidak lama kemudianAyang dan Hendrik keluar dengan alasan mau fokus dalam pelajaran sekolahnya, seiring waktu berjalan lalu masuklah dua personel lagi yang bernama Mahdum dan Yuli untuk menggantikan Hendrik dan Ayang, latihan dan latihan merekal akukan untuk menambah skill mereka.Lagi-lagi Asap Uye mengalami perubahan personelnya, Mahdum dan Sugeng keluar dari tubuh Asap Uye lalu masuklah Nopen, Pipit, danVieta, kakak beradik ini pun menggantikan posisi Mahdum dan Sugeng.
Nopen, Pipit, Cahyodan Vieta tidak lama kemudian keluar juga dan di gantikan Kejar, Isnan, Aboen dan Niesa, dan pada bulan Februari 2011 Asap Uye pecah dengan keluarnya Tosa (Gitar) dan Kejar ( Bass ) dan yang terakhir masuk adalah Yudha, Beka, dan Haryz untuk menambah kekuatan band ini.
Kiniformasi band ini menjadi, Agung (Vocal), Niesa ( Vocal ), haryz (Lead Guitar), Isnan (Rhytm G! uitar), Ucok ( Keyboard ), Yudha (Bass), Beka (Drum) dan Ucil ( Percussi )Dengan formasi baru ini mereka berharap untuk selalu totalitas dan bersatu demi group band yang mereka beri nama “Asap Uye”
.

ASAP UYE sendiri mengambil dari bahasa sehari-hari yang slalu identik dengan sapaan khas dalam komunitas reggae yaitu “Asap” yang slalu terlihat dari pembakaran dan “Uye” adalah sapaan khas dalam dunia musik reggae, dengan filosofi kami (Asap Uye), berharap bisa terbang ke mana-mana seperti asap atau awan dan membawasapaan lewat musik dan lagu yang cinta damai, kami harus menyalurkan hobi kami (bermusik) untuk tetap dingin.

Dengan aliran reggae mereka mulai menghentakkan music mereka agar diterima oleh khalayak umum.Panggung kepanggung mulai mereka jajahi agar music mereka di dengar oleh banyak orang.

MATISYAHU

Jamaika
merupakan tanah
kelahiran musik
reggae. Dari Kota
Kingston, Bob
Marley
membesarkan
musik yang
memiliki ciri
permainan ritem
... gitar yang khas
ini. Hingga kini
lagu-lagu Bob
Marley masih setia
dimainkan para
pemujanya,
termasuk di
Indonesia. Dalam
evolusi musik
reggae hadir
Matisyahu, sosok
unik lewat gaya
reggae Yahudi nya
memberikan
warna berbeda.
Gaya reggae tak
harus dreadlock
(rambut gimbal),
berbendera
merah-hijau-
kuning kas rasta,
atau dekat dengan
mariyuana.
Matisyahu
memuja reggae
lewat cara lain. Ia
meramu musik
reggae kas
Jamaika berpadu
rap tradisional
dan berlirik khas
spirit Yahudi. Ada
juga yang
menyebutkan
sebuah perpaduan
janggal musik
reggae bertemu
gaya Yahudi.
Dari benang
sejarah purba
keturunan orang
Afrika di Jamaika
memiliki hubungan
dengan kaum
Yahudi. Keyakinan
sejarah ini oleh
kaum Rasta diakui
kedekatannya.,
yakni adanya
kesamaan dan
asal usul nenek
moyang kaum
kulit hitam di
Afrika adalah
keturunan Yahudi
yang dibawa dari
garis keturunan
Ratu Syeba dari
Ethiopia.
Walaupun terputus
dari sisa Yudaisme,
konon orang-
orang Yahudi
hitam Beta Israel
telah hidup di
Ethiopia selama
berabad-abad.
Barangkali dari
tafsir historis tadi
bisa sedikit
menampik
kejanggalan
antara hubungan
Reggae yang
didominasi orang
keturunan Afrika
dengan
kemunculan
reggae hasil
ramuan
Matisyahu.
Gaya berpakaian
dan kelebatan
jenggotnya
menarik
perhatian. Saat di
panggung atau
muncul di televisi
pertama kali
orang-orang akan
heran bahkan
mungkin mengira
ia seorang
komedian atau
tukang sulap. Ia
bertopi hitam
dengan yarmulke
(kupluk kecil) di
bawahnya
berpadu setelan
jas hitam dan
kemeja putih
lengan panjang.
Sebuah gaya khas
Yahudi Orthodok.
Pada pembukaan
Festival Musik
Bonnaroo 2006 ia
berhasil
mempertunjukan
dirinya secara
langsung di depan
80.000 orang.
Di Indonesia
Matisyahu tak
begitu dikenal.
Artis reggae
Yahudi ini sedang
populer di belah
bumi lain.
Pertama kali
Matisyahu muncul
di televisi CNN
pada 2003 dalam
acara the Music
Room yang
dipandu presenter
Shanon Cook.
Matisyahu dikenal
sebagai pendatang
baru di dunia
musik yang
memiliki keahlian
sebagai MC
(rapper),
beatboxer, hip
hop, dan totalitas
menari reggae di
New York.
Dalam setiap
wawancara
televisi Matisyahu
mengaku sebagai
sosok yang
religius. Latar
belakang sebagai
penganut Yahudi
yang taat
merupakan
landasan spiritnya
mengolah lirik dan
musik reggaenya.
Saat AP
(Associated Press)
menanyakan soal,
"music is the kids'
religion,"pada
Matisyahu, ia
menjawab "Dari
perspektif Yahudi,
musik dipakai
dalam kuil. Kuil
adalah tempat
pemujaan pada
Tuhan yang benar-
benar ada... Dalam
setiap agama dan
kultur, musik telah
digunakan untuk
tujuan membuka
orang-orang
menuju rasa
spiritual, untuk
merasakan
sesuatu yang
transenden di
dunia ini. "
Di sebuah website
populer Yahudi,
chabad.org,
Matisyahu
mengatakan
semua musik nya
dipengaruhi dan
terinspirasi oleh
ajaran dan
semangat Hasidis.
Ia menginginkan
musik yang
bermakna dan
dapat menyentuh
orang serta
membuat mereka
berpikir.
Hasidisme
mengajarkan
bahwa musik
adalah kuil dari
jiwa. Sekadar
catatan tradisi
Hasidisme
terfokus pada lagu
ekstase dan
tarian-tarian yang
terhubung dengan
Tuhan dan
kesucian.
Setelah debut
album pertamanya
pada 2004 dalam
album Shake Off
the Dust Arise karir
Matisyahu
merangkak naik.
Pada 2006 awal, ia
kembali merilis
album Youth. Di
minggu pertama
album Youth
terjual 118.000
kopi. Sepenuhnya
banyak lagunya
berbahasa Inggris,
hanya beberapa di
bubuhi kata-kata
Hebrew dan
Yahudi. Lagu King
Without A Crown
dan Jerusalem
mengantarkan
kepopulerannya di
balantika musik
reggae.
Berlatar aliran
Root Tonic yang
unik berpadu rap
tradisional, dan
suara gitar solo
berciri rock,
Matisyahu sering
tampil dengan
gaya minimalis:
dengan pendukung
tiga personil band.
Kadang ia
menggandeng
Kenny Muhammad,
seorang musisi
Muslim untuk
tampil bersama.
Matisyahu lahir 30
Juni 1979 di Barat
Chester,
Pennsylvania.
Bersama
keluarganya, ia
pernah pindah ke
Berkeley dan
akhinya menetap
di White Plains,
New York.
Matisyahu
memiliki nama asli
Matthew Miller
tumbuh di New
York. Ia tak
merasakan sebuah
kasih sayang
sesungguh untuk
meyakini sebagai
Yahudi, hingga ia
jatuh hati pada
musik reggae di
umur 14 tahun.
Sebuah perubahan
besar terjadi di
usia 19 saat ia
berkunjung ke
Israel. Lalu ia
mencurahkan
hidupnya sebagai
Hasidik Judaisme
dan mengadopsi
nama Hebrew
menjadi
Matisyahu. Nama
Matisyahu ini
memiliki arti
"pemberian
Tuhan". Ia
terpengaruh kuat
dari seorang rabi
Chabad semasa
kuliah dan menjadi
anggota
Komunitas Chabad
Lubavitch di
Crown Heights,
Brooklyn, New
York. Sekadar
catatan komunitas
Lubavitch yang
terwakili Rabi
Lubavitcher Rebbe
bersama para rabi
progresif seperti
Rabbi Elchonon
Wasserman, dan
Reb Sholem Dov
Ber Schneerson
selalu tidak
sepakat dengan
kebijakan
Pemerintah Israel.

Spirit dalam Reggae yang terlupakan





Reggae, istilah yang
dipopulerkan oleh
Frederick Nathaniel
"Toots" Hibbert
selaku vokalis dan
frontman dari The
... Maytals membawa
pengaruh yang besar
pada dunia,
khususnya setelah
suksesnya invansi
sang legenda
Desmond Dekker
menyebarkan
demam Skankin' ke
negeri asalnya The
Beatles, Rolling
Stones, dan Sex
Pistols (Inggris). Kata
"Streggae" di
Jamaika yang
berarti mengacu
pada sesuatu hal
yang"aneh" tersebut
rupanya sukses
menjadi fenomena
tersendiri bahkan
masuk dalam
Guinness World of
Record.
Sementara disaat
atmosfir isu rasisme
semakin kental
akibat stimulasi
gerakan Neo-Nazi
yang mengusung
ideologi "White
Power" seperti
National Front (1967)
di Inggris, Desmond
Dekker selaku musisi
kulit hitam sekaligus
pahlawan/icon Rude
Boys tersebut justru
menjajah top chart
Inggris (salah satu
kiblat musik dunia)
dengan lagu
fenomenalnya yang
berjudul
"Israelites" (1968),
sampai-sampai The
Beatles pun
menyebutkan kata
"Desmond" dalam
pembuka lagunya
yang berjudul"Ob-
La-Di, Ob-La-Da"
akibat semakin
maraknya musik
"aneh" yang
menghinggapi
selera"young man"
di negara yang
disindir oleh Johnny
Rotten dengan lagu
mereka yang
terkenal itu
("Anarchy in the
U.K").
Sebelum grup The
Wailers resmi
berganti nama dari
The Wailing
Rudeboys, musik
khas yang berasal
dari Jamaika ini pun
turut sukses
merasuki selera
kakek moyang para
kaum Skinhead,
apalagi di dukung
dengan hadirnya
Trojan Records yang
turut
memperkenalkan
genre yang diusung
oleh Lee "Scratch"
Perry (salah satu
founding fathers dari
musik "Dub").
Pengaruh dari Trojan
Records pun tidak
hanya sampai disitu
saja, isu rasial yang
semakin
meresahkan di
lingkungan negara
tersebut pun turut
menjadi pemicu
hadirnya golongan
Skinhead yang
menamakan diri
mereka
"SHARP" (Skinhead
Anti Racial Prejudice),
bahkan logo dari
SHARP itu sendiri
terinspirasi dari
logonya Trojan
Records.
Filosofi warna hitam
dan putih dalam SKA
adalah sebagai
simbol warna
persatuan yang
dipicu oleh akibat
maraknya isu rasial
dalam era musik
tersebut, baik itu
akibat trauma dari
para korban
pelecehan ras yang
disebabkan oleh
pengaruh golongan
"White
Power" (seperti
organisasi KKK,
National Front, dan
sejenisnya) yang
telah lama menindas
dan memperlakukan
kulit hitam dengan
sangat keji, atau pun
sebaliknya yaitu
sindiran "Babylon"
yang sering
disuarakan oleh para
golongan kulit hitam
penganut aliran
Afrosentris yang
ekstrim.
Musik "aneh" ini
memang unik.
Begitulah mungkin
kira-kira yang ingin
diungkapkan oleh
pencipta "istilah"
tersebut, karena di
dalam musik ini sarat
akan nilai kehidupan,
potret gejolak sosial,
rintihan kejujuran,
bisikan perjuangan,
suara kehormatan,
rasa kebanggaan,
simbol
persaudaraan,
bahkan sampai
dengan nuansa cinta
kasih. Namun akan
sangat disayangkan
sekali jika musik ini
sampai di negeri ini
terkubur hanya
diseputar pantai,
hura-hura dengan
aroma ganja, rambut
gimbal cuma buat
gaya saja, sambil
santai-santai
bermain burung
sementara politikus
busuk disana
tersenyum melihat
mentalitas
mayoritas penikmat
Reggae di Indonesia
ini seperti taring
singa dalam sirkus.

Sudah beredar Album ke 2 Masanies





Sudah beredar
Album ke 2
Masanies,,,
bertajuk "Gombale
Bolong"
Please check di
... outlet2 Disctara
setempat,
dikotamu..
Respect terus
musik Reggae
Indonesia dengan
membeli album
original :)No music, No life

Skema Sejarah Reggae


profil COZY REPUBLIK







Awal tebentuknya
band ini adalah
dengan menjadi
salah satu band yang
mengisi kompilasi
Music Factory,
bentukan Kentucky
Fried Chicken. Single
... Bisa Setia beraliran
reggae langsung
menyedot perhatian
di antara lagu-lagu
pop lainnya.
Para personel Cozy
Republic sering
bertandang ke
markas besar Slank
di gang potlot. Lama-
lama Ivan, pemain
bass Slank jatuh
cinta pada musik
Cozy Republic yang
dinilainya sebagai
musik bebas dan luar
biasa sehingga Ia
berani
memproduseri band
yang beraliran
reggae ini. Enerjik
dan interaktif, kesan
itulah yang kira-kira
muncul jika kita
melihat penampilan
Cozy Republic.
Yang membuat band
ini berbeda dengan
banyak band reggae
lainnya adalah
konsep awal
musiknya untuk
membuat orang
bahagia juga tema
cinta yang mereka
hadirkan. Mereka
tidak lagi berbicara
tentang pantai, isu
sosial atau politik
layaknya band
reggae yang lain.
Cozy Republic yang
sekarang digawangi
oleh Bastian (vokal),
Penyot (gitar, back
vokal), Luthfi (drum),
Indha (keyboard),
Rival (guest bass),
dan Daverrzt
(perkusi). Band asal
Jakarta ini terbentuk
sejak tahun 2006.

Rucuh Dawegan Reggae







Rucuh Dawegan
Reggae terbentuk
atas anak-anak
... muda yang berbakat
dan mempunyai cita-
cita yang sama.Kami
ingin
mengapresiasikan
perasaan kami
melalui musik
reggae.Bagi
kami,musik reggae
adalah musik yang
universal yang
mudah diterima oleh
publik.
Kami menegambil
nama Rucuh
Dawegan karen
kebiasaan kami
meminum kelapa
muda (dawegan)
saat berkumpul
bersama-sama.Maka
dari itu kami sepakat
memakai nama
Rucuh Dawegan
sebagai nama band
kami.
Rucuh Dawegan
berdiri pada tahun
2009 dan berasal
dari kota kecil di
sebelah barat kota
Purwokerto yaitu
Ajibarang telah
merislis 3 single yang
bertajuk Stay in Your
Reggae.
Personil Rucuh
Dawegan terdiri
dari :
Dona : vokal 1
Imeng : vokal 2
Warwor : lead
guitar
Sidik : guitar
Doyo : drum
Panji : bass
Galih : perkusi

Ziggy Marley


Background
information

Birth name
David Nesta Marley
Also known as
... Ziggy Marley
Born
October 17, 1968
Trenchtown,
Jamaica
Genres
Reggae
Occupations
Musician, Singer-
songwriter,
Guitarist, voice actor
Instruments
Guitar, vocals, Piano,
percussion
Years active
1979–present
Labels
Tuff Gong
Worldwide
Associated acts
Ziggy Marley and the
Melody Makers
Website
www.ziggymarley.
com
David "Ziggy" Marley
(born October 17,
1968, Trenchtown,
Jamaica) is a
Jamaican musician
and leader of the
band Ziggy Marley
and the Melody
Makers
. He is the oldest son
of famed reggae
musician Bob Marley.
[1] His father gave
him the nickname
"Ziggy"; he has
stated that it means
"a small joint".[2]
Musical career
In 1979, Ziggy and his
siblings, Cedella,
Stephen and Sharon
made their recording
debut with their
father, "Children
Playing in the
Streets". The Melody
Makers, as the group
came to be known,
played occasionally
for several years,
including at their
father's funeral in
1981. Their debut LP
was Play the Game
Right, which was a
very pop-oriented
album, earning Ziggy
some derision from
critics. The band's
label, EMI, wanted to
market Ziggy as a
solo act, and so the
Melody Makers
moved to Virgin
Records, where they
recorded Conscious
Party (1988,
produced by Chris
Frantz and Tina
Weymouth). The
album was critically
and popularly
successful, as was
One Bright Day (1989)
and Jahmekya
(1991)

Steven Jam: Reggae gak identik dg Mariyuana

“Ini kayak dream come true, karena dari tahun 2006 ... kita udah mikirin itu dan gue minta support aja dari kawan-kawan semua,” Menurutnya, genre musik reggae sendiri terbilang sebuah musik baru di Indonesia, namun dia mengakui jika perkembangan musik reggae di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat. “Perkembangan reggae di Indonesia itu jauh banget dari dulu yang bandnya bisa dihitung pake jari. Kalo sekarang ada banyak banget, bahkan ada banyak band reggae yang gue denger santer namanya tapi enggak tahu orangnya,” papar pelantun Welcome to My Paradise ini. Dia juga bersyukur karena sekarang sudah mendapat banyak dukungan dari masyarakat untuk mendukung acara Indonesia Reggae Festival 2011. “Reggae itu kan identik dengan mariyuana, dan pemerintah sulit sekali memberikan ijin untuk membuat acara ini, mungkin sekarang opininya sudah beda,” jelasnya. Steven berharap jika acara tersebut nantinya bisa menjadi suatu ajang tahunan, dan semakin mempererat tali silaturahmi diantara komunitas reggae yang ada di Indonesia.

Keluarga Bob Marley







Banyak penggemar
reggae belum
mengetahui berapa
banyak dan siapa
saja anak-anak dari
Bob Marley, sang
legenda reggae.
Cukup
... mencenangkan
ketika saya mencari
di internet (googling)
tentang daftar nama
anak Bob Marley, dan
membaca sebuah
artikel di salah satu
web ternama di
dunia, wikipedia.
Berikut ini adalah
hasil terjemahannya
yang saya
persembahkan untuk
Anda. Saya berharap
postingan ini dapat
menjadi pelengkap
pengetahuan Anda
tentang Bob Marley.
Ternyata, Bob Marley
memiliki sejumlah
anak: tiga dengan
istrinya Rita Marley,
dua diadopsi dari
hubungan sebelum ia
menikah dengan
Rita, dan beberapa
lainnya dengan
wanita yang
berbeda. Situs resmi
Bob Marley hanya
mengakui sebelas
daftar nama sebagai
anak Bob Marley.
Mereka terdaftar di
situs resmi adalah:
1. Sharon, lahir 23
November 1964,
hasil hubungannya
sebelum menikah
dengan Rita.
2. Cedella, lahir 23
Agustus 1967, buah
pernikahannya
dengan Rita.
3. David "Ziggy", lahir
17 Oktober 1968,
buah pernikahannya
dengan Rita.
4. Stephen , lahir 20
April 1972, buah
pernikahannya
dengan Rita.
5. Robert "Robbie",
lahir 16 Mei 1972,
hasil hubungannya
dengan Pat Williams.
6. Rohan, lahir 19 Mei
1972, hasil
pernikahannya
dengan Janet Hunt.
7. Karen,lahir 1973,
hasil hubungannya
dengan Janet
Bowen.
8. Stephanie, lahir 17
Agustus 1974,
menurut Cedella
Booker, ia adalah
putri Rita dengan
seorang pria
bernama Ital,
selingkuhan Rita,
tetap saja dia diakui
sebagai putri Bob
Marley.
9. Julian, lahir 4 Juni
1975, hasil
hubungannya
dengan Lucy
Pounder.
10. Ky-Mani, lahir 26
Februari 1976, hasil
hubungannya
dengan Anita
Belnavis.
11. Damian, lahir 21 Juli
1978, hasil
hubungannya
dengan Cindy
Breakspeare.
Makeda yang lahir
pada tanggal 30 Mei
1981, hasil
hubungannya
dengan Yvette
Crichton, setelah
kematian Marley.
Dalam buku Dixon
Book Meredith's dia
terdaftar sebagai
anak Marley, tetapi
dia tidak terdaftar
seperti itu di website
resmi Bob Marley. Di
berbagai situs, juga
terdaftar Imani
Carole, lahir 22 Mei
1963 , hasil
hubungannya
dengan Cheryl
Murray, dia juga
tidak terdaftar
dalam situs resmi
Marley sebagai anak
Bob Marley.
Sungguh
menyedihkan sekali
bila kita melihat
kenyataan bahwa
Makeda dan Imani
Carole tidak
terdaftar sebagai
anak dari Bob Marley
di situs resminya,
meski telah diakui di
web lainnya.

"ARTI VESPA DI DALAM REGGAE"










Vespa
memang
bukanlah
hanya sekedar
kendaraan
biasa. Vespa
yang dulu
dikenal
... memiliki
sejarah
sebagai
kendaraan
simbol
“pembayaran
dosa” akibat
kejamnya
Perang Dunia,
sehingga tidak
heran
kendaraan
tersebut
cenderung
dijual dengan
harga murah
dari negara
asalnya, tetapi
kini Vespa
sudah berganti
menjadi simbol
kendaraan
yang bisa
dikatakan
sebagai
kendaraan
yang
bermakna
“solideritas”.
Fakta ini
terkadang bisa
dilihat dari
solideritas
persaudaraan
para
pengendara
Vespa
khususnya di
tanah air,
dimana bila
ada Vespa
yang mogok di
jalan,
penggendara
Vespa lainnya
yang
kebetulan
melintas dan
melihat
peristiwa itu
akan turut
berhenti
sejenak
seraya
menawarkan
bantuan
kepada
pengendara
tersebut.
Solideritas
semacam ini
secara sadar
atau tidak
sadar telah
merepresentasikan
pesan “One
love” dimana
perbedaan
layaknya
perbedaan
kulit hitam dan
kulit putih pun
bisa menjadi
lenyap hanya
dengan sebuah
kendaraan
yang disebut
dengan musik.
Dan semuanya
pun terasa
semakin
kebetulan,
karena benang
merah
diantara musik
tersebut
dengan
kendaraan
Vespa itu,
ternyata
terdapat andil
Reggae di
dalamnya.

Sejarah Reggae dan wrna yang melambang musik reggae


Warna merah, kuning, dan hijau adalah warna bendera Ethiopia. Merah melambangkan darah para pejuangnya, kuning melambangkan emas sebagai lambang kekayaan, dan hijau sebagai lambang kesuburan.
Mengapa bendera Ethiopia (Sebenarnya adalah Hijau, Kuning, dan Merah) lebih familiar di dalam musik Reggae dibandingkan dengan Bendera Jamaika sebagai Tana...h kelahiran Musik Reggae? Karen...a Bob Marley sebagai Penghayat Rastafarian menganggap bahwa Ethiopia adalah Zion (Tanah Pembebasan) seperti yang dijanjikan oleh Haile Selassie I. Semenjak Bob Marley menganut Rastafarian, maka beliau mengadopsi Bendera Ethiopia untuk digunakan sebagai keperluan performansinya. Tujuannya adalah untuk mempublikasikan bahwa Ethiopia adalah Zion (Tanah Pembebasan) bagi Kaum Rastafarian.
Sejarah membuktikan bahwa Bob Marley adalah Musisi Besar dunia yang juga memiliki peran sebagai Tokoh Pergerakan di Jamaika dan juga sebagai Pendakwah Rastafarian melalui musiknya. Beliaulah yang membawa Reggae membentang ke seluruh dunia hingga pada akhirnya sampai ke tanah air kita.
Kebesaran dan kemasyhuran Musik Reggae yang dipopularitaskan oleh Bob Marley secara tidak langsung membawa Warna Merah, Kuning, dan Hijau (Bendera Ethiopia) dan Rambut Gimbal (Dreadlock) yang sudah melekat pada sosok Bob Marley di setiap aksi panggungnya. Bendera Ethiopia dan Rambut Gimbal adalah bagian dari Bob Marley sebagai penganut dan pendakwah Rastafarianisme.
Namun seiring perkembangan waktu; Warna Merah, Kuning, dan Hijau serta Rambut Gimbal di Indonesia kini sudah menjadi sebuah trendsetter bagi penikmat Musik Reggae. Orang awam sekalipun, ketika melihat Warna Merah, Kuning, dan Hijau serta Rambut Gimbal pasti akan mempersepsikan kepada Musik Reggae bukan diidentikkan dengan Rastafarianisme. Kalaupun ada orang awam yang mengatakan bahwa itu semua adalah Rasta, kata Rasta yang dimaksud oleh mereka adalah Reggae. Sama sekali bukan merujuk pada kata Rastafarian. Hal ini karena ketidaktahuan mereka terhadap kata Reggae dan Rasta yang sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Ini sama halnya dengan trendsetter yang berlaku pada musik metal, yaitu warna hitam dan rambut gondrongnya.
Inilah sebuah fenomena trendsetter yang terjadi pada Trinitas warna Bendera Ethiopia dan kini sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Musik Reggae. Begitu pula dengan rambut gimbal yang kini sudah menjadi trendsetter untuk model rambut di seluruh belahan dunia dan juga Indonesia. Rambut Gimbal kini tidak hanya digunakan oleh Musisi Reggae dan Penganut Rastafarian. Di Indonesia bahkan ada Penyanyi Rock, Pelawak, Penyanyi Pop, bahkan Penyanyi dangdut yang berdandan rambut gimbal.
Hanya sekadar sharing, bagi yang memiliki pengetahuan lebih silahkan membagi kepada saudara-saudara kita. Bukan dengan mencaci dan mencercanya.
Semoga bermanfaat dan semakin membuka hati kita.